Sering Buang Air Kecil Dan Perut Terasa Sakit
Mengatur pola makan
Makanan yang mengandung kafein, pemanis buatan, dan makanan pedas dapat memicu peningkatan keinginan untuk berkemih atau bersifat diuretik.
Sebagai gantinya, kamu bisa mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayur dan buah serta memenuhi asupan cairan tubuh.
Namun, sebaiknya hindari terlalu banyak minum pada malam hari sebelum tidur.
Cara mengatasi sering buang air kecil juga bisa dengan membatasi asupan garam. Sebab, garam dapat meningkatkan volume cairan dalam pembuluh darah.
Ketika jumlahnya naik, maka ginjal harus menyaring kelebihan cairan tersebut sehingga terjadi peningkatan produksi urine.
Jadi, sebaiknya batasi asupannya tidak lebih dari 2.400 miligram atau 1 sendok teh garam per hari.
Apa Penyebab Sering Buang Air Kecil?
Meski demikian, kalau kamu tidak banyak minum atau tidak mendapat asupan kafein, tetapi frekuensi berkemih berkurang, ini dapat menjadi indikasi masalah kesehatan.
Berikut ini beberapa kondisi yang menjadi penyebab sering buang air kecil:
Efek obat-obatan diuretik
Obat-obatan yang bersifat diuretik memiliki fungsi mengeluarkan garam dan cairan berlebih dalam tubuh. Inilah sebabnya, mengonsumsi jenis obat golongan ini dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Mau tahu cara menahan BAB dengan aman saat situasi mendesak? Baca di artikel ini: Ini 5 Cara Aman Menahan BAB dengan Sehat saat Situasi Mendesak.
Studi berjudul A rare case of acute urinary bladder diverticulitis mimicking acute appendicitis, dalam American Journal of Case Reports menyebutkan bahwa divertikulitis kandung kemih merupakan suatu kondisi medis yang sangat langka.
Penyakit ini tak hanya membuat pengidapnya menjadi sering buang air kecil, tapi juga berhubungan dengan perdarahan per dubur yang terlihat dengan divertikulitis kolon.
Dampaknya, masalah kesehatan ini bisa berujung pada terjadinya hematuria atau kencing berdarah.
Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang muncul dengan gejala sering buang air besar.
Selain itu, gejala lainnya berupa gatal pada kemaluan, keputihan dengan tekstur yang kental, berwarna putih atau kehijauan, dan berbau busuk.
Kamu bisa mengetahui apa saja penyebab kelainan medis ini melalui artikel 5 Penyebab Vaginitis yang Harus Diperhatikan.
Sering buang air kecil gejala gangguan prostat
Gangguan prostat dapat menekan uretra dan saluran kemih. Dampaknya, dinding kandung kemih menjadi lebih sensitif.
Kelainan ini mengakibatkan kandung kemih berkontraksi sehingga pengidapnya menjadi sering berkemih.
Infeksi saluran kemih (ISK)
Menurut buku berjudul Urinary Tract Infection oleh StatPearls Publishing (2023), infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang paling sering memengaruhi frekuensi buang air kecil pada seseorang.
Penyakit ini paling sering terjadi pada orang berusia 16 sampai 35 tahun, dengan 10 persen wanita terkena infeksi berulang dan lebih dari 40 persen hingga 60 persen mengalami infeksi setidaknya sekali dalam hidup mereka.
Selain itu, kekambuhan juga sering terjadi, dengan hampir setengah pengidapnya mengalami gangguan sebanyak dua kali dalam satu tahun.
Masalah kesehatan ini memicu peningkatan frekuensi buang air kecil bersamaan dengan penurunan volume urine.
Bagaimana Cara Mengatasi Sering Buang Air Kecil?
Penanganan sering buang air kecil tentu harus sesuai dengan kondisi yang menjadi penyebabnya.
Inilah sebabnya, kamu perlu melakukan pemeriksaan ke dokter untuk bisa memastikan penyebab masalah kesehatan tersebut.
Tidak hanya diri sendiri, pemeriksaan juga perlu kamu lakukan untuk orang tua.
Ini terutama untuk kelompok orang yang berusia lebih dari 40 tahun yang memang sangat rentan mengalami berbagai masalah kesehatan kronis, seperti diabetes atau prostat.
Guna mendapatkan diagnosis yang akurat, dokter perlu melakukan wawancara terkait riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik.
Jika memang perlu, dokter juga bisa melakukan beberapa pemeriksaan penunjang.
Apabila dokter telah mengetahui apa yang menjadi penyebabnya, kamu bisa mendapat penanganan yang tepat.
Misalnya, sering buang air kecil yang terjadi karena infeksi saluran kemih bisa membaik dengan obat antibiotik.
Sementara itu, peningkatan frekuensi berkemih karena kondisi kandung kemih overaktif bisa berkurang dengan tindakan berikut:
Menghindari pemicunya
Penelitian berjudul Impact of smoking habit on overactive bladder symptoms and incontinence in women dalam International Journal of Urology mengatakan, kebiasaan merokok jadi salah satu pemicu sering buang air kecil.
Baik perokok maupun orang yang pernah merokok menunjukkan peningkatan prevalensi inkontinensia urine ketimabang kelompok orang bukan perokok.
Cara mengatasi sering buang air kecil juga bisa dengan aktif bergerak. Sebab, malas gerak berkaitan dengan obesitas atau kelebihan berat badan.
Bobot tubuh yang berlebihan berpotensi melemahkan otot yang menopang kandung kemih. Dampaknya, terjadi peningkatan frekuensi buang air kecil.
Latihan kegel adalah salah satu cara alami untuk menurunkan frekuensi berkemih.
Gerakan sederhananya dapat membantu mengatasi gangguan, terlepas dari usia dan penyebab dari penyakit, terutama pada orang tua.
Studi dalam The 3rd Joint International Conference (JIC) menyebutkan, sebanyak 95.5 persen orang dengan gangguan kesehatan mengalami penurunan frekuensi buang air kecil setelah melakukan senam kegel.
Dalam mengatasi gangguan, senam kegel mampu meningkatkan sekaligus memperkuat kemampuan otot dasar panggul.
Langkah ini dapat melatih otot kandung kemih dan menurunkan potensi sering buang air kecil.
Pertama-tama, berbaring pada atas matras atau kasur. Kencangkan otot panggul dan tahan selama 5 hingga 10 detik, kemudian kendurkan. Lakukan cara ini sebanyak 10 kali dalam sehari.
Kandung kemih overaktif
Sering buang air kecil juga bisa menjadi tanda kandungan kemih overaktif atau overactive bladder.
Penyebabnya adalah kandung kemih yang berkontraksi berlebihan, meski belum penuh dengan urine. Biasanya, gejala dari masalah kesehatan ini terjadi secara tiba-tiba.
Kandung kemih overaktif
Sering buang air kecil juga bisa menjadi tanda kandungan kemih overaktif atau overactive bladder.
Penyebabnya adalah kandung kemih yang berkontraksi berlebihan, meski belum penuh dengan urine. Biasanya, gejala dari masalah kesehatan ini terjadi secara tiba-tiba.
Kandung kemih overaktif
Sering buang air kecil juga bisa menjadi tanda kandungan kemih overaktif atau overactive bladder.
Penyebabnya adalah kandung kemih yang berkontraksi berlebihan, meski belum penuh dengan urine. Biasanya, gejala dari masalah kesehatan ini terjadi secara tiba-tiba.